Alurwaktu & Penjelasan  Ringkas Sejarah Islam di Nusantara (3)

Penjelasan Ringkas (Ikhtisar) Alur Waktu Sejarah Islam Di Nusantara : 1602 hingga era Orde Baru.

4. 1602-1755 M Dibentuknya VOC, Berdirinya Mataram Baru, hingga dibubarkannya Mataram Baru thn 1755. Pada era ini terjadi beberapa peristiwa sejarah penting yang berpengaruh terhadap Islam di Nusantara :

●   Dibentuknya Perserikatan Dagang Negara-Negara Eropa, 2 negara anggotanya adalah VOC (Belanda) dan EIC (Inggris) memiliki peran besar dalam berbagai peristiwa sejarah di Indonesia. Dibentuknya Perserikatan Dagang ini semakin menguatkan kedudukan kolonialisasi bangsa Eropa di Nusantara. Era ini ditandai dengan berbagai pemberontakan dan kudeta sejak tahun 1578 hingga wafatnya Sultan Pajang Hadiwijaya tahun 1582. Pemberontakan dan kudeta terus berlanjut hingga Sultan Agung Hanyokrokusumo berkuasa tahun 1613. (1)

Lambang EIC (Inggris) dan VOC (Belanada), adalah 2 dari sekian banyak anggota Perserikatan dagang bangsa Eropa di wilayah Hindia Timur. Awalnya mereka bersaing untuk mendapat tanah jajahan, namun karena selalu gagal, mereka kemudian bekerja sama membentuk Perserikatan Dagang Hindia Timur, dan akhirnya dengan politik pecah belah dan kuasai (devide et empera), mereka berhasil memonopoli perdagangan di wilayah Hindia Timur

●   Tahun 1613 sultan Agung Hanyokrokusumo mencapai puncak kekuasaannya setelah melakukan penyerangan keberbagai daerah untuk mengakui kedaulatan Sultan Agung.

●   Melakukan kerjasama dengan Kesultanan Turki Utsmani. Diawali kerjasama perdagangan, kemudian politik dan pada akhirnya penyerahan Pulau Jawa sebagai bagian dari wilayah Turki Utsmani oleh Sultan Agung di Mekkah.

●   Merubah bentuk pemerintahan dari sistem Dewan Wali menjadi Kerajaan (pemilihan sultan berdasarkan ke turunan), mengadopsi sistem kerajaan atau Kesultanan  Turki Utsmani.

●   Pada era Amangkurat I (1646-1676) diberlakukan blokade perdagangan laut hingga penduduk Pulau Jawa tidak dapat melakukan perdagangan keluar Pulau Jawa. Ekonomi negara hanya mengandalkan sistem pertanian dan perkebunan. Kebijakan ini dilakukan karena takut pemberontakan terhadap Amangkurat I meluas keluar Pulau Jawa.

●   Blokade perdagangan laut menyebabkan perekonomian negara menjadi kacau. Pemberontakan terhadap Amangkurat I semakin meluas. Amangkurat I meminta batuan VOC untuk mengatasi pemberontakan dalam bentuk hutang untuk membayar pasukan, kebutuhan perang, dan senjata.

●   Pembunuhan ribuan ulama dan para pemimpin lama yang memberontak kebijakan Amangkurat.

●   Desas Desus yang menyebar ke berbagai keraton (Kota berbenteng) di Jawa bahwa Amangkurat II (1677-1703) bukan Sunan Rahmat tapi Anak Gubernur Jenderal dengan wanita lokal. Penduduk Jawa menyebutnya sebagai Sunan Amral (Admiral) karena Amangkurat II pemimpin Jawa pertama yang menggunakan baju dan atribut Belanda.

5. 1755-1945 Sejarah Indonesia era Kolonial.

Era kolonial ini dibagi menjadi 3 Era :

1. 1602-1799 : Era kolonialisasi VOC/ EIC (gabungan Perusahaan-Perusahaan Dagang Eropa di Hindia Timur). Pada era ini satu persatu wilayah nusantara di kuasai dengan cara mengadu domba antar wilayah. Era ini mencapai puncaknya setelah perjanjian Giyanti 1755. (2)

●   Diawali dengan perjanjian Giyanti 13 Febuari 1755, dengan ditandatanganinya perjanjian Giyanti, secara de Fakto dan de Jure menandai berakhirnya kesultanan Mataram dan membagi wilayah Mataram menjadi 2 wilayah kerajaan yang berpusat di Yogyakarta dan Surakarta.

●   Pemerintah kolonial membuat pemerintahan Islam baru yang berbentuk kesultanan-kesultanan kecil di bekas wilayah Mataram yang tunduk pada aturan kolonial dalam segala aspek bahkan dalam rumah tangga para sultan. Pejabat yang berkuasa saat itu dipilih oleh pemerintah kolonial berdasarkan kesetiaannya pada pemerintah kolonial. contoh : Pakubuwono I (pangeran Puger) menyerahkan seluruh kekuasaannya di sepanjang pantai utara Jawa kepada pemerintah kolonial dengan alasan membayar hutang perang yang dibantu oleh VOC. PB I ataupun Pangeran Puger disini bukan nama hanya gelar, pangeran Puger diangkat menjadi PB I oleh VOC utk melawan Amangkurat III

●   Pada era ini pula satu persatu sistem kesultanan (feodal) yang melawan pemerintah kolonial Belanda dibubarkan diganti dengan keresidenan. Kesultanan yang ‘taat’ dengan aturan kolonial tetap berdiri.

2. 1799-1941 : Era Kolonialisasi kerajaan Belanda. Peristiwa sejarah penting pada periode ini adalah lahirnya generasi Indo/peranakan. Generasi ini lahir dari bapak/ibu Eropa dengan penduduk pribumi atau para tawanan perang yang diperbudak dan dipekerjakan di perkebunan-perkebunan milik bangsa Eropa. Adanya generasi indo menambah keragaman penduduk Indonesia, bukan hanya keragaman wajah tapi juga budaya campuran, terutama dalam seni bangunan dan makanan.

Lahirnya generasi Indo dan peranakan Tionghoa adalah 2 diantara beberapa peristiwa sejarah yang pengaruhnya dirasakan hingga saat ini.

3. 1941-1945 : Era kolonial Jepang. Peristiwa-peristiwa sejarah penting yang terjadi pada era ini :

●   Lahirnya budaya campuran perpaduan Jepang dan Nusantara dalam bentuk tarian dan lagu, contoh: tari dan lagu gending Sriwijaya yang diciptakan pada era ini. Tari dan lagu Gending Sriwijaya yang dibuat berdasarkan tarian dan musik tradisional Jepang. Tarian ini mengisahkan kejayaan Palembang pada masa Sriwijaya yang berdasarkan teori kolonial Belanda, dikatakan sebagai kerajaan Budha terbesar yang pernah ada di Indonesia.

●   Generasi Indo (campuran penduduk lokal dengan bangsa Eropa) dikembalikan ke negeri-negeri ayah mereka baik terpaksa atau sukarela.

●   Lahirnya generasi campuran penduduk Indonesia dengan Jepang baik akibat pemaksaan atau pernikahan.

●   Kewajiban upacara dan menyembah Matahari terbit sebagai simbol agama Shinto.

●   Keempat faktor diatas menyebabkan pemberontakan kaum Ulama dan para santri. Pemberontakan ini menyebabkan banyaknya para ulama yang terbunuh. Tokoh ulama pejuang yang terkenal pada era ini : Kyai Haji Hasyim Asy’ari (Jatim), Kyai Haji Zaenal Mustafa (Tasik)

KH Zaenal Mustafa (1899-1944) ulama Tasik pemimpin perlawanan terhadap penjajahan Jepang.

6. 1945 M – sd Saat Ini. Era kemerdekaan Indonesia. Berikut peristiwa-peristiwa pada era ini yang merubah jalannya sejarah Indonesia. 

Foto tahun 1947, relief pada Candi Prambanan sedang dalam proses pembuatan, jadi jelas relief ini bukan relief dari beberapa abad yang lalu, tapi baru di buat tahun 1947.

●   1958 Semua sistem kesultanan di Indonesia dibubarkan kecuali DIY Yogyakarta. Kesultanan di Indonesia melebur dengan Negara kesatuan Republik Indonesia dan menjadi Propinsi. 

●   Sistem pendidikan umum tetap menggunakan sistem pendidikan era kolonial. Teori-teori sejarah yang dibuat oleh sejarawan era kolonial seperti teori seputar kerajaan Majapahit, Sriwijaya, Teori Hindu Budha, Teori Masuknya Islam ke Nusantara, Teori Sejarah Jakarta, Teori Kerajaan Sunda dan sebagainya diresmikan sebagai sejarah resmi yang dipelajari di sekolah-sekolah umum.

●   Sekitar tahun 1960an, Sukarno membentuk tim sejarah untuk menyusun kembali sejarah nasional Indonesia yang dipimpin antara lain oleh Buya Hamka dan Abu Bakar Aceh. Dari sinilah lahir slogan bung Karno yang terkenal : “Jas Merah” (Jangan Sekali-kali melupakan sejarah). Pembentukan tim ini melahirkan teori-teori baru tentang sejarah Islam di Indonesia, diantaranya teori Mekkah Buya Hamka, Sejarah Syiah di Nusantara karya Abu Bakar Aceh. Sayangnya, sebelum tim ini sukses merubah sejarah, banyak terjadi konflik politik dalam negeri hingga naiknya Suharto pada tahun 1968 menggantikan Sukarno.

●   Pada era Orde Baru, susunan sejarah Indonesia kembali menggunakan Teori-teori era kolonial bahkan memperkuat teori era kolonial dengan melakukan perubahan-perubahan di banyak situs sejarah, antara lain :

●   1976 situs pemakaman muslim kuno di Cangkuang, Garut diresmikan sebagai situs Hindu dengan didirikannya Candi Cangkuang yang dibuat hanya berdasarkan perkiraan yang didasari teori sejarah candi Era Kolonial. (2)

●   1982 dan seterusnya banyak situs makam-makam kuno yang dihancurkan dengan alasan pembangunan atau diubah menjadi tempat pesugihan (Gunung kawi dsb), lokalisasi (Kemukus, Kramat Tunggak)

●   1970-1990an berbagai situs pemukiman dan pemakaman kuno mengalami perombakan besar-besaran dengan alasan renovasi, diantaranya situs Trowulan dan Troloyo yang dijadikan sebagai situs Ibukota Majapahit. Situs pemakaman kuno di Palembang dijadikan situs arkeologi Sriwijaya hanya berdasarkan perkiraan, pemindahan situs pemakaman kuno di sekitar Borobudur dan sebagainya. Adanya renovasi yang hanya bersumber dari asumsi yang diambil dari teori-teori era kolonial baik disengaja ataupun tidak semakin memperkuat teori sejarah Indonesia era kolonial yang sudah seharusnya di kaji ulang.

Bagi para peneliti, pemerhati dan pecinta sejarah bila berkunjung ke situs-situs sejarah, sangat penting untuk mempertanyakan sejarah renovasi situs tersebut sebelum menyimpulkan hasil riset atau hanya sekedar menulis di internet. Mengetahui sejarah renovasi situs sangat penting karena renovasi situs memiliki peran penting dalam mengubah sejarah.

Ditulis oleh : Sofia Abdullah

Catatan & Sumber-sumber :

(1) Tentang Sejarah VOC bisa dibaca tulisan kami yang berjudul : Hebatnya Indonesiaku;17 Januari 2017; https://sofiaabdullah.wordpress.com/2017/01/17/hebatnya-indonesiaku/

(2) Tentang Candi Cangkuang dan pemakaman muslim bisa dibaca tulisan kami : Candi Cangkuang, Situs Hindu atau Islam?;12 Februari 2020; https://sofiaabdullah.wordpress.com/2020/02/12/candi-cangkuang-situs-hindu-atau-islam/

*Alur waktu ini dibuat berdasarkan lebih dari 10 thn penelitian sejarah Indonesia, dan untuk membuat Timeline ini kami mengambil sumber dari ratusan buku referensi yang daftarnya akan kami posting di WordPress kami dalam waktu dekat InsyaAllah.

Alur Waktu dan Penjelasan Ringkas Sejarah Islam di Nusantara (2)

Penjelasan Ringkas (Ikhtisar) Alur Waktu Sejarah Islam Di Nusantara : 0 SM sd 1613 M

1. 0 – 610 M Sejarah Indonesia Pra Islam

●   Agama Dharma : Agama Tauhid leluhur Nusantara (skala mayoritas) bukan Hindu, Budha atau HinduBudha. Agama Dharma sebagai agama Tauhid dapat dilihat dari ajaran Agamanya, ritual ibadah, dan tradisi yang terkait dengan ketuhanan. Agama ini masih ada di Bali dan Jawa hingga saat ini dengan sebutannya masing-masing. 

●   Penciptaan Bumi dan alam semesta, penghuni bumi sebelum Adam as menurut naskah kuno, kitab-kitab suci beberapa agama, dan perbandingannya dengan Al Qur’an dan Hadits. (1)

●   Sang Hyang Adhama: kisah manusia pertama penghuni bumi dan keturunannya atau kisah Nabi Adam dalam  naskah-naskah kuno Nusantara (2)

●   Kisah nabi Nuh as, Ratu Galuh dan leluhur Nusantara, Banjir Besar dan pengaruhnya terhadap kepulauan Nusantara (3)

●   Leluhur nusantara dalam Kisah Wayangpurwa dan kaitannya dengan kisah para nabi dan rasul sebelum nabi Muhammad saw.

2. 610-800 M   Sejarah Indonesia Masa Perkembangan Islam

●   Islam awal masuk ke Indonesia melalui 3 cara :

1. 610-632 M (Era Rasulullah saw) Melalui para utusan Rasulullah saw sejak era Makiyyah hingga wafatnya Rasul saw (632 M) (4)

2. 632-661 M Melalui para utusan Khulafaur Rasyidin

3. 681-700an M Melalui kaum Muslim Dari kalangan anggota keluarga Nabi saw dan para pengikutnya yang hijrah ke Nusantara setelah peristiwa Karbala.

●   Islam mulai dikenal penduduk di berbagai kepulauan nusantara melalui 2 cara yang waktunya hampir bersamaan :

1. Melalui kitab-kitab yang diwariskan dari leluhur nusantara. Agama penduduk nusantara umumnya adalah agama tauhid, yang disebut dalam bahasa Al Qur’an sebagai agama millatu Ibrahim (Agama nabi Ibrahim yg lurus). Agama Millatu Ibrahim ini di kenali dengan tradisi ritualnya berupa tradisi memakamkan jenazah, ritual ibadah, ziarah dsb. Dan seperti yang di jelaskan dalam Al Qur’an, setiap penganut agama tauhid adalah mereka yang mewarisi kitab dari nabi terdahulu atau yang disebut juga sebagai Ahlulkitab. Dalam kitab inilah sebagian leluhur nusantara, seperti ahlulkitab yang lain mengetahui akan kedatangan Rasul saw bernama Muhammad yang memulai awal kenabiannya di kota Mekkah. (5)

2. Melalui Kedatangan para utusan Rasulullah saw ke berbagai lokasi wilayah kuno di nusantara. Kedatangan utusan Rasul saw ke nusantara yang pertama tercatat dalam sejarah, setelah peristiwa hijrah pertama ke Ethiopia (613 M). Kedatangan para utusan ini dibuktikan diantaranya melalui situs pemakaman dan pemukiman muslim yang telah ada sejak Rasul saw masih hidup, seperti wilayah Aceh, Barus, Maluku, Sancang-Garut yang saat ini walaupun telah menjadi hutan, namun masih terdapat situs bekas pemukiman dan pemakaman, yang besar kemungkinan adalah makam dari tokoh yang Rakeyan Sancang, tokoh jawa barat yang hidup pada masa rasul saw dan menjadi murid Imam Ali as.

●   Dakwah Islam versi Rasulullah saw :

1. Mengutus para utusan terpilih dari kalangan keluarga dan sahabat rasul saw untuk memberikan pesan kepada para pemimpin Negara lain berupa surat yang isinya mengenalkan kedudukan Rasul saw sebagai Rasul dan pemimpin Islam.

2. Mengajak kerjasama dalam bidang politik dan perdagangan yang saling menguntungkan kepada para pemimpin baik pemimpin yang mau menerima Islam atau tetap pada agamanya.

3. Kerjasama politik dan perdagangan cara Rasul saw dan para Nabi sebelum beliau saw adalah dengan menyewa sebidang tanah di pusat-pusat perdagangan negeri tersebut kepada pemimpin setempat. Di tanah yang mereka sewa ini, para utusan Rasul saw melakukan niaga dengan penduduk lokal maupun asing, menjalin persahabatan dengan penguasa setempat sekaligus mengenalkan ajaran Islam kepada penduduk dimanapun mereka ditempatkan.

4. Para utusan ini melakukan perdagangan untuk penghidupan mereka di tanah asing. Keuntungan hasil usaha dan sewa tanah akan mereka bagi sekian persen kepada penguasa setempat. Dengan cara yang menguntungkan ini, jarang sekali ada penguasa yang menolak para utusan Rasul saw. Sebagai balasannya, mereka mendapat perlindungan dari penguasa setempat. Contoh hubungan Rasul saw dengan raja Ethiopia dan Mesir.

5. Cara perdagangan seperti ini masih dilakukan para pengusaha muslim, terutama di Indonesia hingga akhir abad ke-15. Dengan cara perdagangan seperti ini, selain memberikan keuntungan kepada kedua belah pihak tanpa harus berperang, juga menambah variasi penduduk Indonesia, karena umumnya para pengusaha yang melakukan perdagangan di berbagai kota-kota ini akan menetap dikota tersebut dan menikah dengan penduduk setempat. Istri-istri mereka kemudian dibawa ke Tanah air dan terjadilah asimilasi budaya antara penduduk nusantara dengan para pendatang asing, contoh asimilasi budaya India wilayah tertentu dengan nusantara melahirkan suku padang, Aceh, dsb bisa dilihat dari makanan, busana, tradisi dsb. Demikian pula dengan asimilasi budaya dengan bangsa lain, yang wilayahnya menjadi pusat perdagangan kuno, seperti kota Tarim, Hadramaut, Malabar, Gujarat, Delhi, Syam (Suriah), uzbekistan, Maroko (Maghribi) sampai ke China.

3. 800-1613 M Sejarah Indonesia Masa Pemerintahan Islam Lama (Mataram Kuno).

Sikap para utusan yang meneladani akhlak Rasul saw yang agung, keahlian mereka dalam berbagai bidang baik urusan dunia ataupun agama, menyebabkan para keluarga dan sahabat nabi terpilih yang menjadi duta Islam mendapatkan kepercayaan dari para penguasa lokal. Banyak diantara para utusan ini yang kemudian menikah dengan keluarga penguasa setempat, dan dipercaya memimpin wilayah-tertentu. Dalam waktu 200 tahun setelah masa perkembangan Islam, pemerintahan Islam mulai tersebar di beberapa wilayah kuno Nusantara. Masa ini di tandai dengan :

●   Dibentuknya sistem Dewan Wali. Dewan Wali terdiri dari kaum ulama (pandita) dan perwakilan agama Dharma. Dewan Wali ini yang menunjuk para pemimpin yang menjalankan tugas negara (eksekutif) dengan bimbingan kaum ulama. Dalam naskah-naskah kuno Dewan Wali ini dikenal dengan Walisongo.

●   Dari penelusuran kami ada beberapa kemungkinan alasan mengapa Dewan Wali ini dalam naskah-naskah kuno disebut Walisongo, satu diantaranya yang paling mendekati dengan kisah-kisah dalam babad adalah karena Dewan Wali ini terdiri dari 9 bagian/ dewan/komisi para wali yang tiap-tiap bagiannya dipimpin oleh satu orang ketua Dewan. 9 ketua Dewan Wali inilah yang kemudian dikenal dengan Walisongo. Para anggota dewan wali ini menjabat hingga wafatnya atau sampai mengundurkan diri. Kemudian diangkat penggantinya. Demikian seterusnya dari generasi ke generasi. Dewan Walisongo yang umum diketahui adalah Dewan Walisongo generasi terakhir.

●   Dari silsilah para Sunan yang kami telusuri, Walisongo generasi pertama telah ada sejak tahun 800an Masehi, jauh sebelum berdirinya Kerajaan Turki Utsmani (1275-1925). Sistem ini dibubarkan pada era Sultan Agung dengan mendirikan pemerintahan bentuk kerajaan sebagai ganti kesunananan.

●   Dalam sejarah umum (teori kolonial), era ini disebut Mataram Lama yang beragama Hindu-Buddha. Faktanya, bila kita mau menelusuri sejarah wilayah kota-kota besar yang tersebar di Indonesia, pada masa ini sepanjang pantai utara Jawa, Sumatera dan Sulawesi mayoritas penduduk dan pemimpin wilayahnya beragama Islam.

●   Walaupun telah banyak wilayah yang menggunakan pemerintahan Islam, wilayah lama yang mayoritasnya bergama Dharma tetap ada, bisa di baca dalam naskah-naskah kuno dalam pemerintahan Dewan Walisongo terdapat wali/perwakilan dari agama Dharma. Agama Dharma menurut teori kolonial disebut agama Hindu-Buddha.

Ditulis oleh : Sofia Abdullah

Catatan dan sumber-sumber

(1) Sebagian tulisan tentang bagian ini bisa dibaca pada link ini : Penciptaan Jinn, Malaikat, Adam as & Asal mula Iblis;30 September 2016; https://sofiaabdullah.wordpress.com/2016/09/30/penciptaan-jinn-malaikat-adam-as-asal-mula-iblis/

(2)  Nabi Adam: Bapak Manusia; 28 September 2016; https://sofiaabdullah.wordpress.com/2016/09/28/jejak-jejak-nabi-adam-di-nusantara/

(3) Asal Kata Manusia; 1 Agustus 2021; https://sofiaabdullah.wordpress.com/2021/08/01/asal-kata-manusia/

(4) Lebih lengkap tentang utusan Rasulullah bisa dibaca tulisan kami di link ini : *Imam Ali bin Abi Thalib RA, Kian Santang & Rakeyan Sancang; 22 Juni 2020; https://sofiaabdullah.wordpress.com/2020/06/22/imam-ali-bin-abi-thalib-rakean-santang-rakeyan-sancang/

*Sahabat Dari Negeri Yang Jauh; 9 Maret 2021 ;https://sofiaabdullah.wordpress.com/2021/03/09/sahabat-dari-negeri-yang-jauh/

*Masjid pada Masa Rasulullah saw (1);5 Maret 2020; https://sofiaabdullah.wordpress.com/2020/03/05/masjid-pada-era-makiyyah-1/

(5) Lebih lengkapnya tentang Agama Milatu Ibrahim, bisa dibaca di link ini : Millatu Ibrahim, Tradisi Ziarah & Bangunan Makam(bagian 1) ; 9 September 2021; 
https://sofiaabdullah.wordpress.com/2021/08/09/millatu-ibrahim-tradisi-ziarah-dan-bangunan-makam-bagian-1/



Kisah Fatimah bt Maimun, Leluhur Walisongo

Fatimah binti Maimun, Wafat di Leran, Gresik tahun 475 H (1082 M)

Makam Siti Fatimah binti Maimun

Pada tahun 1911 seorang sejarawan Belanda bernama J. P Moquette menemukan cungkup (rumah) makam berisi 5 makam wanita yang memiliki kedudukan tinggi. Kedudukan tinggi 5 makam wanita ini dapat dilihat dari bentuk makamnya yang lebih indah dari makam di sekitarnya dan banyak yang menziarahi.

Para wanita ini adalah putri dari sultan yang berkuasa saat itu, kedudukan paling tinggi diantara 5 putri ini adalah makam Fatimah bt Maimun, seorang putri sultan Kedah yang menikah dengan sayyid Hasan, seorang pemimpin di wilayah Gresik.

Namun dengan alasan penelitian sejarah, nisan Fatimah bt Maimun di lepas dari makamnya, dan tergeletak di depan pintu cungkup makam. Nisan ini kini tersimpan di museum Trowulan. Keberadaan makam Fatimah bt Maimun diketahui dari penjaga makam setempat yang telah menjaga makam ini turun temurun, sejak ratusan tahun lalu.

Melepaskan penanda makam atau nisan dan tulisan pada cungkup makam-makam kuno di Indonesia, erat kaitannya dengan usaha pemerintah kolonial untuk menghilangkan Jejak Islam di Nusantara.

Namun cara apapun yang digunakan pemerintah kolonial untuk menutupi Jejak Islam di Nusantara, tradisi Islam yang telah mengakar kuat dan telah menjadi budaya dan tradisi kaum Muslim di Indonesia adalah petunjuk kuat bahwa Islam telah berada di negeri ini sejak awal diutusnya Rasul saw. Tradisi Islam yang mengakar kuat bagi penduduk Nusantara diantaranya adalah tradisi ziarah dan membangun makam yang terkait dengan tradisi ziarah.

Tradisi ziarah dan membangun makam yang sudah mendarah daging bagi masyarakat Indonesia ini karena tradisi ini sudah ada sejak masa sebelum Islam. Demikian pula dengan para penjaga makam yang telah turun temurun bertugas sebagai penjaga makam, memiliki sumbangsih yang besar dalam menjaga keberadaan makam, yang menyebabkan hingga sampai saat ini, makam Fatimah bt Maimun masih dikenal dan banyak yang menziarahi.

prasasti siti fatimah binti maimun

Prasasti Batu Nisan Leran terdiri dari tujuh baris, yang terjemahannya:

  1. Dengan Nama Allah (Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang). Semua yang ada
  2. di bumi adalah fana. Dan yang kekal hanya Dzat Tuhanmu yang mempunyai Kebesaran
  3. dan Kemuliaan. makam perempuan yang tak berdosa,
  4. yang lurus, binti Maimun, bin Hibatu’llah, yang meninggal
  5. hari Jum’at delapan Rajab (setelah tujuh malam berlalu)
  6. tahun 475, dengan rahmat
  7. Allah Yang Maha Mengetahui semua yang gaib, Tuhan Yang Maha Agung dan Rasul-Nya yang mulia.

Siapakah Fatimah bt Maimun?

Cungkup (bangunan) makam terbuat dari bata yang berasal batu kapur putih. Batu kapur putih sebagai bahan pembuat bata selain bata merah adalah tradisi pembuatan bata yang umum di wilayah Jawa Timur khususnya wilayah Gresik dan Lamongan. (Sumber foto: doc. Pribadi)

Gbr. Bagian dalam Cungkup makam Fatimah bt Maimun. Terdapat 5 makam putri dari berbagai negara di dalam cungkup makam. Makam Fatimah bt Maimun ditandai dengan pagar besi dan kelambu sebagai makam utama dan kemungkinan makam yang tertua dari lainnya. (Sumber foto: doc.pribadi)

Fatimah adalah puteri dari Sayyid Maimun. Sayyid Maimun adalah seorang sultan di Kedah, Malaka putra dari Seh Sayyid Hibatullah. Seh Sayyid Hibatullah adalah putera dr Muhammad Makdum Sidiq. Muhammad Makdum Sidiq adalah putera dr Idris al Malik. Idris al Malik adalah putra dr Sayyid Ahmad al Biruni. Sayyid Ahmad Al Biruni adalah putera dr Sulaiman al Basri. Sulaiman al Basri adalah putera dr Imam Musa Al Kadzim. (sumber: https://www.geni.com/people/Sulieman/6000000001079875321)

Fatimah bt Maimun menikah dengan Sayyid Hasan, seorang Sayyid (keturunan Rasul saw) yang leluhurnya berasal dari gelombang hijrah generasi pertama yang hijrah dari wilayah Jazirah Arab dan menetap di Jawa Timur. Sayyid Hasan adalah contoh penduduk Indonesia yang berasal dari keturunan pernikahan campuran antara para pendatang dengan penduduk lokal yang berapa puluh tahun kemudian menjadi salah satu penguasa wilayah Leran, Gresik, yang kini berada di wilayah Jawa Timur.

Pernikahan Fatimah bt Maimun dengan Sayyid Hasan memiliki beberapa orang putra, diantaranya seorang putra yang bernama Sayyid Abdurahman.

Seperti umumnya para keluarga bangsawan jawa saat itu, usaha utama mereka adalah perdagangan. Mereka memiliki kapal-kapal dagang yang berlabuh di kota-kota besar di wilayah Arab dan sekitarnya. Salah satu kota pelabuhan kuno yang terkenal pada masa itu, sekitar abad ke-11 sampai abad ke 15 adalah kota Tarim di Yaman.

Sayyid Abdurahman, putra syarifah Fatimah bt Maimun dengan sayyid Hasan adalah salah satu contoh kaum sayyid yang berasal dari Indonesia, yang pada masa lalu bernama Hindia. Kakek moyang sayyid Abdurahman adalah kaum Muhajirin dari jazirah Arab, Syam dan persia yang hijrah ke Nusantara pada gelombang hijrah pertama setelah peristiwa Karbala, tahun 681 M.

Setelah dewasa sayyid Abdurahman meneruskan usaha dagang ayahnya, sayid Hasan. Beliau mejadi pedagang yg sukses dan cukup terkenal di Yaman, tepatnya di kota pelabuhan Tarim.

Sayyid Abdurahman menikah dengan wanita Tarim dan memiliki beberapa putra-putri, salah satu puterinya bernama Sarah. Sarah menikah dengan Abdul Malik.

Siapakah Abdul Malik?

Beliau adalah putera dari Alwi Amir Faqih (1109/69 M) putra dari Ali al Ghazam putera dari Sayyid Alwi putera dari Muhammad putera dr Ubaidillah/Abdullah putera dari Ahmad al Muhajir putera dari Isa al Basri putera dari Muhammad an Naqib putera dari Sayyid Ali Uraidi putra dari Imam Ja’far Shadiq putra dari Imam Muhammad al Baqir putra dari Imam Ali Zainal Abidin putra dr Imam Husein as Syahid putra dari Imam Ali bin Abi Thalib dan sayyidah Fatimah az Zahra putri Rasul saw.

Abdul Malik pindah ke India membawa anak dan istri nya, Sarah bt Abdurahman, cucu dari Fatimah bt Maimun.

Di India Abdul Malik tinggal di wilayah Gujarat. Abdul Malik kemudian menikah lagi dengan Puteri penguasa setempat dan mendapat gelar Azamat Khan.

Gelar ‘Khan’ beliau dapatkan karena menikah dengan Puteri kesultan Islam Mughal.

Pernikahan Abdul Malik dan Puteri India, memiliki beberapa orang putra putri, diantaranya Al Amir Abdullah Khanuddin alias Maulana Abdullah.

Al Amir Abdullah Khanuddin memiliki beberapa orang putra, diantaranya Al Amir Ahmad Syah Jalaluddin. Al Amir Syah Jalaluddin memiliki beberapa orang putra diantaranya : Jamaludin Hussain (alias Jamaludin al Kabir / al akbar).

Jamaludin Husein al Akbar adalah Kakek dari 9 orang Wali yang terkenal di Jawa, yang bergelar ‘Wali songo’. Makamnya berada di kota Wajo, Sulawesi.

makam,Wajo,bc Yasin di makam syekh Jamaluddin1

Makam Jamaluddin Husein di Wajo Sulsel

*Poin penting dari penelusuran kisah Fatimah bt Maimun*

  1. Makam Fatimah Bt Maimun yang wafat tahun 1082 dan kisah seputar kehidupannya adalah bukti bahwa Islam telah ada di Nusantara sejak masa awal Islam bukan seperti teori era kolonial yang mengatakan Islam masuk ke Indonesia dibawa oleh pedagang Gujarat pada abad ke-15, atau yang lebih moderat pada abad ke 13 setelah ditemukannya makam sultan Malik as Saleh dan adanya kerajaan Samudera Pasai.
  2. Dari bentuk cungkup makam, serta makam beberapa putri lain selain Fatimah bt Maimun, yaitu putri Keling, putri Kuching dan putri Kamboja (nama putri disandingkan dengan nama wilayah asalnya bukan nama orang) dapat diketahui bahwa beliau BUKAN orang asing yang wafat di Jawa, seperti kata beberapa teori, namun beliau adalah seorang syarifah (gelar wanita keturunan nabi saw), seorang putri, istri dari penguasa setempat yang juga sayyid (gelar pria keturunan nabi saw) dan berasal dari Jawa atau daerah Asia tenggara yg lain.
  3. Dari kedudukan suami beliau, seorang muslim, sayyid dan telah menjadi penguasa wilayah Gresik Bisa diketahui bahwa kedatangan kaum kerabat nabi ke Jawa telah ada jauh sebelum era Fatimah bt Maimun yang wafat tahun 1082 M.
  4. Fatimah bt Maimun adalah nenek buyut dari Jamaludin Husein al Akbar dan juga leluhur hampir sebagian besar penduduk Jawa yang masih memiliki kekerabatan dengan tokoh ‘walisongo’.
  5. Ringkasan silsilah dari Fatimah bt Maimun sampai ke Walisongo :
  • Fatimah adalah putri dari Maimun bin Hibatullah, seorang sultan dari Kedah, Malaka (sekarang Malaysia), berdasarkan garis silsilahnya beliau adalah keturunan ke 16 dari nabi Muhammad saw.
  • Fatimah menikah dengan Sayyid Hasan dari Jawa berputra Sayyid Abdurahman.
  • Sayyid Abdurahman menikah dengan wanita Tarim memiliki putri bernama Sarah.
  • Sarah menikah Abdul Malik dari Gujarat, India
  • Sarah binti sayyid Abdurahman dan Abdul Malik memiliki beberapa orang putra, salah satu diantaranya sayyid Abdullah Khan
  • Abdullah Khan berputra Ahmad Syah Jalaluddin
  • Ahmad Syah Jalaluddin berputra Jamaludin Husein Akbar
  • Jamaludin Husein Akbar, menikah dengan putri Champa, Dwarawati, memiliki banyak putra, 3 diantaranya yang menjadi leluhur walisongo:
  • Ali Nurul Alim (tinggal di Mesir). Salah satu putranya menjadi penguasa wilayah di Mesir, menikah dengan Nay Larasantang alias Syarifah Muda’im putri raja JawaBarat dibumi Jawadwipa (tulisan sesuai naskah Wangsakerta, tambahan: Tidak disebut nama rajanya) dari pernikahan ini lahir Sunan Gunung Jati Syarif Hidayatullah-Cirebon.
  • Barkat Zainal Alim. Ayah dari Ibrahim Zainuddin al Akbar, di Indonesia kita mengenalnya dengan sebutan Maulana Malik ibrahim/Sunan Gresik
  • Ibrahim Zainuddin al Akbar menikah dengan beberapa orang putri, diantaranya dengan putri sultan Champa bernama dewi Chandrawulan, pernikahan Ibrahim Zainuddin Akbar dengan dewi Chandra wulan menurunkan beberapa putra dan putri diantaranya sayyid Ali Rahmatullah yang kita kenal dengan gelarnya Sunan Ampel. Ketika Champa akhirnya dikalahkan oleh bangsa Khemr, thn 1471, Maulana Malik Ibrahim dan keluarganya hijrah kembali ke Nusantara. Maulana Malik Ibrahim wafat dan dimakamkan di Gresik.

Ditulis oleh Sofia Abdullah

Sumber:

  1. Masuknya Islam ke Timur Jauh ttg kaum Muslim yg hijrah ke nusantara pasca Karbala, tahun 700-an Masehi
  2. Al Masyhur, Idrus Alwi, Sejarah, Silsilah dan Gelar Keturunan Nabi Muhammad saw di Indonesia, Singapura, Malaysia, Timurtengah, India dan Afrika
  3. https://www.geni.com/people/Sulieman/6000000001079875321)
  4. Naskah Wangsakerta
  5. Sunyoto, Agus, Atlas Walisongo
  6. dan sumber-sumber lain yang terkait